4 Miliar Tahun Lalu, Beginilah Bulan Meninggalkan Bumi
Kamis, 06 Juli 2017
Edit
Batu besar berjulukan bulan yang mengorbit bumi, dulunya dianggap terbentuk dari objek raksasa yang menghantam kerak bumi. Akan tetapi, penelitian gres mengungkapkan bagaimana bulan perlahan-lahan meninggalkan bumi sekitar 4 miliar tahun yang lalu.
Model simulasi dinamis menggambarkan bulan yang secara perlahan menjauh dari bumi yang masih tertutup es, ditarik oleh matahari yang sinarnya masih 30% lebih redup daripada hari ini.
Selain mengisi mata rantai yang hilang perihal berpisah dan bertetangganya bumi dan bulan di periode Hadean, penelitian terbaru ini juga membantu menjelaskan bab khatulistiwa bulan yang lebih besar atau tonjolan fosil - lebih tebal daripada seharusnya di bab tengah.
"Tonjolan fosil bulan mungkin mengandung diam-diam evolusi awal bumi yang belum terekam di mana pun," kata asisten kepala peneliti Shijie Zhong, dari University of Colorado Boulder.
"Model kami menangkap dua proses yang saling tergantung dan ini ialah kali pertama ada yang bisa meletakkan batasan skala waktu pada resesi bulan tahap awal."
Bulan bergerak menjauh dari planet kita dengan kecepatan 4 sentimeter per tahun, inilah alasan mengapa rotasi bumi melambat secara sedikit demi sedikit dan hari-hari kita senantiasa bertambah panjang.
Kita bisa saja mencatat pengukuran itu untuk kita sendiri, tetapi penelitian gres ini menilik apakah pergerakan tersebut mungkin telah terjadi semenjak miliaran tahun yang lalu. Para peneliti itu kesannya hingga pada model yang memperlihatkan pemisahan secara perlahan selama beberapa ratus juta tahun.
Supaya itu bisa terjadi, kala itu efek gelombang pasang terhadap bumi tidaklah sekuat hari ini, artinya sebagian besar air di planet ini masih membeku.
"Hidrosfer bumi, kalau sudah ada pada masa Hadean, mungkin membeku hingga ke bawah, sehingga meniadakan disipasi atau friksi tanggapan gelombang pasang," kata Zhong.
Hal itu juga memperlihatkan bahwa matahari ketika itu jauh lebih lemah daripada dikala ini, sehingga planet bumi pun suhunya jauh lebih dingin.
Konsep "bola salju bumi" dan matahari yang lebih sejuk telah diusulkan oleh para ilmuwan sebelumnya, meskipun waktunya tidak sejauh sebagaimana penelitian terkini. Sulit untuk melacak hingga 4 miliar tahun kemudian dalam sejarah, meskipun penelitian gres menghasilkan data suplemen yang bermanfaat terhadap banyak sekali permutasi yang mungkin.
Misteri selesai dalam penelitian ini memperlihatkan alasan bulan lebih datar pada kutub dan lebih luas di khatulistiwanya daripada semestinya, menurut rotasi dan kecepatannya. Soal ini pertama kali dimunculkan oleh hebat matematika dan fisika Prancis, Pierre-Simon Laplace, 200 tahun yang lalu.
Sebagian besar ilmuwan memperkirakan tonjolan itu muncul pada masa ketika bulan lebih panas, lebih besar, dan lebih bersahabat ke bumi daripada dikala ini. Selanjutnya bahan yang berlebih membeku di tempatnya seiring menjauhnya bulan dari planet kita.
Penelitian gres ini berhasil membangun model yang sesuai dengan hipotesis itu, memperlihatkan bumi yang tertutup es dan bulan yang menjauh secara perlahan berperan dalam membentuk tonjolan yang kita lihat hari ini.
Semua ini gres hipotesis - meskipun sudah dikalkulasi secara sangat cerdas - tetapi dengan itu kita mempunyai sedikit lebih banyak gagasan perihal berpisahnya kedua objek raksasa ini miliaran tahun silam.
Berikutnya, para peneliti ingin memperbaiki perhitungannya untuk melihat periode antara 3,8 hingga 4,5 miliar tahun lampau.
Para peneliti itu sendiri mengakui bahwa masih banyak ketidakpastian di antara masa ini dan banyak sekali kejadian tersebut.
Kita belum banyak memilliki bukti eksklusif akan banyak sekali hal ini, tetapi para peneliti menyimpulkan bahwa "formasi tonjolan fosil pada bulan memperlihatkan wawasan gres dan unik terhadap studi iklim dan lingkungan permukaan bumi awal."
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters.
sumber: sciencealert.com