Ingin Tinggal Di Bulan? Mungkin Di Tahun 2040 Anda Dapat Mewujudkannya
Minggu, 20 Agustus 2017
Edit
Kurang dari 25 tahun lagi, sekitar 100 orang bisa tinggal dan menetap di bulan, berdasarkan para hebat dari European Space Agency (ESA).
Selain bangunan yang dicetak secara 3D di permukaan bulan yang berdebu, kita juga bisa memakai es yang dicairkan untuk mendapat air dan memanen di tanah bulan.
Ada juga kemungkinan anak yang akan lahir di bulan.
Pesan yang menjanjikan ini disampaikan oleh Bernard Foing, duta besar ESA untuk denah "Moon Village" (Desa Bulan) yang berbicara pada pertemuan European Planetary Congress di Latvia beberapa waktu yang lalu.
Dia menjelaskan bahwa pemukim awal di bulan bisa secara efektif mendiami bulan dan menanam tumbuhan secara organik - dan pada jadinya mempunyai anak dan keluarga di bulan.
Dimulai dengan enam hingga 10 penggagas di tahun 2030, yang tersusun atas para ilmuwan, teknisi, dan insinyur, jumlah pemukim bisa bertumbuh hingga 100 orang di tahun 2040, berdasarkan perhitungan Bernard.
"Di tahun 2050, jumlahnya bisa bertambah hingga seribuan, dan berikutnya... secara alami Anda bisa membayangkan untuk mempunyai keluarga," ujarnya.
Ide ini juga memunculkan kemungkinan koloni bulan permanen untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station atau ISS) yang akan dipensiunkan tahun 2024.
Meskipun demikian, mengirimkan orang dan peralatan ke bulan jauh lebih berisiko dan lebih mahal daripada sekadar mengirimkan orang ke orbit bulan. Para pakar percaya bahwa biar berhasil, tubuh pemerintahan ibarat ESA dan NASA harus bekerja sama dengan perusahaan privat ibarat SpaceX dan Blue Origin.
Terlebih lagi, para politisi tidak tertarik dengan pandangan gres mendanai koloni bulan.
"Hal ini sangat menciptakan kami frustrasi... Kami masih belum mendapat pemimpin puncak yang tertarik," demikian dijelaskan oleh VidVuds Beldavs dari University of Latvia saat konferensi.
Meskipun pendiri SpaceX, Elon Musk, mengakui kemungkinan kolonisasi bulan, beliau mengklaim bahwa Mars yaitu pilihan yang lebih baik.
CEO SpaceX telah bertekad untuk kolonisasi planet merah dan percaya bahwa hal itu disebabkan lantaran atmosfer Mars utamanya terbentuk dari karbondioksida sehingga akan lebih gampang untuk menumbuhkan tanaman. Mars juga mendapat sinar matahari yang cukup.
"Cukup menyenangkan tinggal di Mars lantaran gravitasinya sekitar 37% bumi, jadi Anda akan bisa mengangkat benda-benda berat dan meloncat-loncat," ujarnya.
Selain butuh untuk menurunkan biaya, koloni masa depan harus menemukan sukarelawan yang bersedia pergi ke sana.
sumber: mirror.co.uk