Secara Ilmiah, 4 Hal Ini Terbukti Menciptakan Anda Bahagia...
Minggu, 03 Maret 2019
Edit
Sekian banyak orang menghabiskan waktu bertahun-tahun mengejar kebahagiaan, hanya untuk mendapati bahwa mereka berlari di jalur yang salah. Awalnya banyak yang berasumsi bahwa kesuksesan karir, kekayaan, pensiun, atau "hubungan yang sempurna" akan membawa kebahagiaan yang selaku diinginkannya. Tapi dalam prosesnya, mereka melewatkan banyak momen-momen bermakna yang ada di sekitar mereka.
Tapi apa yang menciptakan mereka bahagia? Untuk menemukan hal ini, kami mencoba untuk mendapat salah satu sumber yang paling ilmiah. Center for Compassion and Altruism Research di Stanford University telah mendedikasikan upaya yang luar biasa dalam mempelajari "kualitas-kualitas faktual pikiran manusia". Dalam prosesnya, tim di Stanford secara terencana merilis penelitian yang menguantifikasi kebahagiaan. Berikut yaitu beberapa temuan para peneliti Stanford dalam beberapa tahun terakhir.
1. Jadilah welas asih
Stanford telah cukup usang tertarik meneliti kekerabatan antara mempraktekkan welas asih dan mencapai kebahagiaan. Fakultas kedokterannya memperlihatkan kursus delapan pekan yang disebut Compassion Cultivation Training (CCT) atau Pelatihan Penumbuhkembangan Welas Asih, yang mengajarkan kepada para pesertanya untuk membangun perilaku yang lebih welas asih. Dalam penelitian untuk menemukan manfaat program, mereka menemukan bahwa kegiatan tersebut sanggup meningkatkan kesadaran diri dan kebahagiaan. Menurut penulis di penelitian, pembinaan tersebut menekankan pada manfaat dalam menghubungkan sesama insan kepada insan lain secara keseluruhan.Anda tidak harus menghabiskan tiap simpulan pekan untuk melaksanakan kerja-kerja sosial dalam rangka mencapai bahagia. Temukan saja cara gampang tiap hari dalam hidup untuk menjadi lebih welas asih. Dengarkan orang lain ketika mereka bicara dan bekerjalah sungguh-sungguh untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
2. Luangkan waktu bersama alam
Kapan terakhir kali Anda berjalan-jalan di taman atau menghabiskan waktu sore di kolam? Selain penting untuk mengurangi paparan sinar matahari, alam mengatakan banyak manfaat secara fisik maupun emosional. Salah satu manfaat itu yaitu semakin positifnya suasana hati, berdasarkan suatu penelitian yang dipimpin Gregory N. Bratman dari Stanford University.Penelitian tersebut memisahkan para partisipan ke satu grup yang menghabiskan waktunya di suasana perkotaan dan grup kedua yang berjalan-jalan di alam. Mereka yang berjalan-jalan di alam memperlihatkan peningkatan dalam semua aspek kebaikan bagi diri mereka, termasuk menurunnya kegelisahan dan kekhawatiran. Jika Anda tidak sanggup mengakses daerah pendakian dengan mudah, pertimbangkan untuk makan siang di taman terdekat atau tepian pantai.
3. Putuskan diri dari media sosial
Orang terhubung secara terus menerus dengan orang lain melalui media sosial, bahkan ketika mereka mencoba menikmati "waktu kesendirian". Peneliti psikologi Stanford University melaksanakan riset untuk memilih seberapa berbahaya negativitasnya. Sayangnya, orang tidaklah begitu baik dalam menilai suasana hati orang lain sebagaimana yang mereka pikirkan. Para peneliti ini menemukan bahwa orang sering berlebihan dalam mengira-ngira seberapa senang orang lain, menciptakan mereka berasumsi bahwa orang lain lebih baik daripada keadaan sebenarnya.
Secara khusus, media umum berbahaya bagi kebahagiaan. Waktu yang dihabiskan dengan bermedsos telah usang dikaitkan dengaan meluasnya depresi dan kegelisahan. Lakukan upaya bersama untuk menjauh dari media sosial, terutama jikalau Anda mendapati diri Anda terus membandingkan diri dengan orang lain. Sebagai suatu ujian, cobalah menjauh dari media umum beberapa hari dan lihatlah apakah suasana hati Anda menjadi semakin positif.
4. Temukan makna
Para filosof telah usang merenungkan makna hidup, dan mereka bukanlah satu-satunya. Suatu penelitian di Stanford yang mencoba untuk menemukan kekerabatan antara kebermaknaan dan kebahagiaan mengungkap bahwa meskipun kedua hal itu berbeda, tetapi saling bersinggungan. Seseorang sanggup menemukan kebermaknaan tetapi masih tidak bahagia. Sebagai contoh, orang mungkin ingin bekerja sebagai pencetus atau pekerja sosial dan menemukan makna yang andal tetapi masih tidak bahagia.
Pada dikala yang sama, seseorang yang mengalami keterlibatan diri mungkin menemukan bahwa ia merasa senang menjalani hidup yang tidak terlalu banyak bermakna. Idenya yaitu bahwa penting untuk mencari cara-cara gres hidup yang bermakna sambil menemukan apa yang menciptakan Anda bahagia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, beberapa hal yang menciptakan orang lebih senang antara lain memfokuskan pada apa yang ada dibandingkan masa kemudian atau masa depan, dan menghabiskan waktu bersama mereka yang menciptakan Anda bahagia.
Kebahagiaan tidak sanggup dengan gampang didefinisikkan, tetapi sains memberitahu kita apa yang telaah terbukti meningkatkan rasa yang baik dalam diri. Tiap orang akan menafsirkan senang versi mereka, jadi yang terpenting yaitu menemukan kunci untuk senang bagi diri Anda dan membuang hambatan-hambatan yang menghalangi dari hidup sebahagia mungkin.
dilansir dari: bayart.org
diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh: Kurniawan Sugi Purwanto
gambar: pixabay.com, Jorge Barahona on Unsplash