Apa Yang Terjadi Bila Antibiotik Tidak Pernah Ditemukan?
Selasa, 04 Juni 2019
Edit
Antibiotik yaitu salah satu jenis obat yang paling sering diresepkan oleh dokter. Meskipun ada banyak pro dan kontra di seputar derma antibiotik kepada pasien, antibiotik telah sangat bermanfaat dan merupakan salah satu inovasi terbesar dalam sejarah medis.
Sebelum ada antibiotik, tumbuhan herbal, madu, roti berjamur, dan kotoran hewan yaitu sebagian dari aneka macam hal yang di zaman kuno dipercaya sanggup menyembuhkan nanah dan penyakit. Akan tetapi, dunia kedokteran dan medis sudah berkembang pesat semenjak itu. Atau benarkah demikian?
Sebuah video pendek ilmiah dari halaman Facebook What If Science menggambarkan bahwa semenjak ditemukannya penisilin di tahun 1928, jutaan nyawa telah diselamatkan.
Penisilin juga dianggap sebagai antibiotik pertama yang dimanfaatkan secara medis. Di tahun 2010 saja, lebih dari 7,3 miliar unit penisilin standar telah dikonsumsi di seluruh dunia untuk aneka macam keperluan. Jumlah yang luar biasa untuk obat yang ditemukan tanpa sengaja.
Jadi, Apa yang Terjadi Jika Penicilin Tidak Pernah Ditemukan?
Seperti apa dunia dikala ini jikalau antibiotik tidak pernah ada?
Apakah semua orang harus menggunakan masker ke mana saja biar terlindung dari nanah melalui udara?
Apakah perawatan medis akan lebih mewah, eksklusif, dan mahal?
Akankah populasi umat insan di dunia akan berjumlah sebanyak dikala ini?
Untuk menjawabnya, kita harus kembali ke bulan September 1928, ketika Alexander Fleming pulang dari liburan animo panas ke laboratoriumnya di London. Saat itu ia mendapati ada sesuatu yang aneh tumbuh di cawan petri tuanya. Hal aneh yang akan mengubah dunia selamanya.
Ternyata, selama Fleming pergi, ada koloni jamur yang tumbuh di cawan petri tersebut. Dan koloni tersebut mulai menghancurkan basil yang tumbuh pada cawan.
Sepuluh tahun berikutnya, Penicilium notatum dipelajari, dikembangkan dan dimurnikan. Lalu di tahun 1942, Anne Miller berhasil disembuhkan berkatnya. Anne Miller menderita nanah yang mematikan tanggapan keguguran yang dialaminya.
Semenjak itu, penicilin terus dikembangkan hingga sanggup dimanfaatkkan untuk bermacam-macam keperluan, yakni: menyembuhkan penyakit yang mematikan, mencegah nanah pasca operasi, serta mengurangi jumlah kematian dan amputasi yang terjadi di semua konflik besar pasca Perang Dunia II.
Namun demikian, alasannya "obat ajaib" ini yaitu inovasi yang kebetulan, bagaimana jikalau bahwasanya ada yang terlewatkan?
Kenyataannya, penisilin bukanlah satu-satunya antibiotik yang ada di dunia. Akan tetapi, hanya inovasi penisilin lah yang menginspirasi pencarian antibiotik lainnya.
Sebagai contoh, di tahun 1940 hebat mikrobiologi tanah Selman Waksman mempublikasikan penelitiannya wacana mikroorganisme yang hidup di tanah yang sanggup mencegah pertumbuhan basil yang menularkan penyakit. Penemuan ini menciptakan Waksman dan para koleganya sanggup berbagi sejumlah antibiotik penting.
Misalnya streptomisin, yang dipakai untuk mengobati tuberkulosis, wabah, dan demam tanggapan gigitan tikus. Kendatipun demikian, karya Waksman ini timbul dari keterpesonaannya terhadap inovasi Fleming, serta penelitian yang dilakukannya.
Artinya, tanpa penisilin semua antibiotik krusial lainnya mungkin belum akan ditemukan hingga beberapa waktu lamanya. Sampai dikala ini, diperkirakan ada 200 juta nyawa yang diselamatkan berkat penisilin.
Namun jikalau Anda membayangkan bahwa hidup tanpa penisilin akan menjadikan umur insan akan jauh lebih pendek, dan lebih banyak penderitaan tanggapan rasa sakit, bahwasanya kenyataannya tidak ibarat itu. Bahkan, sanggup jadi tidak jauh berbeda.
Alasannya adalah, di pertengahan tahun 1930-an, suatu kelas obat-obatan sintetis yang dikenal sebagai sulfanomida atau obat-obatan sulfa terbukti sanggup memerangi basil dan menyembuhkan infeksi. Inilah obat aneh pertama sebelum hasilnya karam tanggapan ditemukannya penisilin dan aneka macam antibiotik lainnya pada dekade berikutnya.
Tanpa penisilin, mungkin insan akan bergantung pada sulfanomida untuk fungsi yang serupa. Komunitas ilmiah dan kesehatan hampir niscaya akan berbagi sulfanomida yang lebih berpengaruh dan lebih canggih untuk mengatasi penyakit yang berevolusi menjadi semakin kompleks. Manusia juga masih akan menghadapi dilema yang sama, yang mengancam antibiotik pada masa ini.
Meskipun Fleming merayakan keberhasilannya, ia masih meragukan sesuatu. Ketika mendapatkan hadiah Nobel di tahun 1945, Fleming memperingatkan bahwa penyalahgunaan penisilin sanggup menumbuhkan resistensi basil terhadapnya.
Dengan kata lain, kita harus semakin sadar bahwa obat aneh berjulukan penisilin ini dengan segera sanggup kehilangan keajaiban dan manfaatnya. Kaprikornus pertanyaan besarnya bukanlah "Apa yang terjadi jikalau antibiotik tidak pernah ditemukan?", melainkan "Apa yang terjadi jikalau antibiotik tidak lagi manjur?"
Bagaimana berdasarkan Anda? Bisakah kita bertahan dalam dunia tanpa antibiotik? Tidak ada yang sanggup mengetahui masa depan, dan itulah yang menakutkan. Meskipun, sekali lagi, kita tidak pernah tahu apakah akan terjadi lagi inovasi tanpa sengaja yang sanggup menyembuhkan jutaan jiwa di seluruh dunia.
Karena semua terobosan dimulai dengan "Apa yang Terjadi Jika..."
gambar: edukalife.blogspot.com; news.rutgers.edu
Penisilin juga dianggap sebagai antibiotik pertama yang dimanfaatkan secara medis. Di tahun 2010 saja, lebih dari 7,3 miliar unit penisilin standar telah dikonsumsi di seluruh dunia untuk aneka macam keperluan. Jumlah yang luar biasa untuk obat yang ditemukan tanpa sengaja.
Jadi, Apa yang Terjadi Jika Penicilin Tidak Pernah Ditemukan?
Seperti apa dunia dikala ini jikalau antibiotik tidak pernah ada?
Apakah semua orang harus menggunakan masker ke mana saja biar terlindung dari nanah melalui udara?
Apakah perawatan medis akan lebih mewah, eksklusif, dan mahal?
Akankah populasi umat insan di dunia akan berjumlah sebanyak dikala ini?
Untuk menjawabnya, kita harus kembali ke bulan September 1928, ketika Alexander Fleming pulang dari liburan animo panas ke laboratoriumnya di London. Saat itu ia mendapati ada sesuatu yang aneh tumbuh di cawan petri tuanya. Hal aneh yang akan mengubah dunia selamanya.
Ternyata, selama Fleming pergi, ada koloni jamur yang tumbuh di cawan petri tersebut. Dan koloni tersebut mulai menghancurkan basil yang tumbuh pada cawan.
Sepuluh tahun berikutnya, Penicilium notatum dipelajari, dikembangkan dan dimurnikan. Lalu di tahun 1942, Anne Miller berhasil disembuhkan berkatnya. Anne Miller menderita nanah yang mematikan tanggapan keguguran yang dialaminya.
Semenjak itu, penicilin terus dikembangkan hingga sanggup dimanfaatkkan untuk bermacam-macam keperluan, yakni: menyembuhkan penyakit yang mematikan, mencegah nanah pasca operasi, serta mengurangi jumlah kematian dan amputasi yang terjadi di semua konflik besar pasca Perang Dunia II.
Namun demikian, alasannya "obat ajaib" ini yaitu inovasi yang kebetulan, bagaimana jikalau bahwasanya ada yang terlewatkan?
Kenyataannya, penisilin bukanlah satu-satunya antibiotik yang ada di dunia. Akan tetapi, hanya inovasi penisilin lah yang menginspirasi pencarian antibiotik lainnya.
Sebagai contoh, di tahun 1940 hebat mikrobiologi tanah Selman Waksman mempublikasikan penelitiannya wacana mikroorganisme yang hidup di tanah yang sanggup mencegah pertumbuhan basil yang menularkan penyakit. Penemuan ini menciptakan Waksman dan para koleganya sanggup berbagi sejumlah antibiotik penting.
Misalnya streptomisin, yang dipakai untuk mengobati tuberkulosis, wabah, dan demam tanggapan gigitan tikus. Kendatipun demikian, karya Waksman ini timbul dari keterpesonaannya terhadap inovasi Fleming, serta penelitian yang dilakukannya.
Artinya, tanpa penisilin semua antibiotik krusial lainnya mungkin belum akan ditemukan hingga beberapa waktu lamanya. Sampai dikala ini, diperkirakan ada 200 juta nyawa yang diselamatkan berkat penisilin.
Namun jikalau Anda membayangkan bahwa hidup tanpa penisilin akan menjadikan umur insan akan jauh lebih pendek, dan lebih banyak penderitaan tanggapan rasa sakit, bahwasanya kenyataannya tidak ibarat itu. Bahkan, sanggup jadi tidak jauh berbeda.
Alasannya adalah, di pertengahan tahun 1930-an, suatu kelas obat-obatan sintetis yang dikenal sebagai sulfanomida atau obat-obatan sulfa terbukti sanggup memerangi basil dan menyembuhkan infeksi. Inilah obat aneh pertama sebelum hasilnya karam tanggapan ditemukannya penisilin dan aneka macam antibiotik lainnya pada dekade berikutnya.
Tanpa penisilin, mungkin insan akan bergantung pada sulfanomida untuk fungsi yang serupa. Komunitas ilmiah dan kesehatan hampir niscaya akan berbagi sulfanomida yang lebih berpengaruh dan lebih canggih untuk mengatasi penyakit yang berevolusi menjadi semakin kompleks. Manusia juga masih akan menghadapi dilema yang sama, yang mengancam antibiotik pada masa ini.
Meskipun Fleming merayakan keberhasilannya, ia masih meragukan sesuatu. Ketika mendapatkan hadiah Nobel di tahun 1945, Fleming memperingatkan bahwa penyalahgunaan penisilin sanggup menumbuhkan resistensi basil terhadapnya.
Dengan kata lain, kita harus semakin sadar bahwa obat aneh berjulukan penisilin ini dengan segera sanggup kehilangan keajaiban dan manfaatnya. Kaprikornus pertanyaan besarnya bukanlah "Apa yang terjadi jikalau antibiotik tidak pernah ditemukan?", melainkan "Apa yang terjadi jikalau antibiotik tidak lagi manjur?"
Bagaimana berdasarkan Anda? Bisakah kita bertahan dalam dunia tanpa antibiotik? Tidak ada yang sanggup mengetahui masa depan, dan itulah yang menakutkan. Meskipun, sekali lagi, kita tidak pernah tahu apakah akan terjadi lagi inovasi tanpa sengaja yang sanggup menyembuhkan jutaan jiwa di seluruh dunia.
Karena semua terobosan dimulai dengan "Apa yang Terjadi Jika..."
gambar: edukalife.blogspot.com; news.rutgers.edu