Siap Balasan Terbaik Untuk Semua Pertanyaan Wawancara Kerja? Baca Hingga Selesai!
Rabu, 18 September 2019
Edit
Melatih tanggapan terhadap pertanyaan potensial ialah langkah penting terhadap lamaran pekerjaan apa saja. Anda juga harus mempunyai elevator pitch, termasuk juga beberapa kisah yang berkesan wacana karir Anda.
Berikut ialah kumpulan pertanyaan yang umum, terkait perilaku, dan rumit yang mungkin muncul dalam wawancara. Saya juga bertanya pada sejumlah perekrut dan pakar karir wacana tips-tips internal wacana bagaimana mereka menginginkan Anda menjawab pertanyaannya. Dengan cara ini, Anda akan siap memberikan jawaban-jawaban terbaik terhadap banyak sekali pertanyaan wawancara.
5 Pertanyaan Umum Wawancara Kerja
Pertama Anda harus mempersiapkan agresi pemanasan, yang meliputi pertanyaan yang diajukan perekrut kepada para kandidat di semua level di industri-industri yang berbeda. Baik apakah Anda lulusan gres atau profesional yang bergerak ke industri yang berbeda, Anda harus tahu cara menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
1. Berapa Gaji yang Anda Cari?
HIndari menyebutkan angka selama mungkin sebisa Anda.
"Belokkan pertanyaannya dan katakan bahwa honor bukanlah fokus utama Anda. Katakan pada mereka bahwa Anda lebih mementingkan pengamanan posisi dengan perusahaan yang tepat," saran Laurie Berenson, Certified Master Resume Writer.
Ekspektasikan perekrut menekan balik. Mereka ingin tahu apakah Anda masih di dalam batas anggaran mereka sedini mungkin. Untuk hal itu, berikan pada mereka kisaran gaji. Cara yang terbaik untuk menghindari uang diletakkan di meja; dalam hal tawarannya lebih tinggi dari angka yang diberikan, dan pada ketika yang sama menghindari untuk melebihi batas honor mereka.
2. Apa yang Paling Anda Banggakan dari Resume Anda dan Mengapa?
Jawabannya tergantung pekerjaan dan bidang Anda ketika ini. "Kami menanyakan ini alasannya ialah membantu kami untuk memahami apa yang penting bagi Anda, jadi jangan membuang kesempatan untuk tampil cemerlang," kata Sarah Dabby, Head of Talent at ClickTime.
Jawaban terbaik untuk pertanyaan wawancara menyerupai ini menjelaskan mengapa proyek atau kiprah tersebut penting, tantangan yang Anda selesaikan, dan bagaimana hal tersebut secara positif mempengaruhi perusahaan dan tim Anda.
3. Apa Kelemahan Terbesar Anda?
Pertanyaan ini sangat umum sehingga banyak pelamar yang sudah tahu cara menjawabnya. Mereka menawarkan kelemahan 'palsu' menyerupai "saya perfeksionis," atau "saya gila kerja" tidak mengetahui bahwa perekrut bisa melihat kebohongan ini.
Bidik keaslian dibandingkan tampil mengesankan. Yang niscaya sampaikan kelemahan yang asli. Pastikan saja bahwa ini bukanlah sesuatu yang akan merusak janji dan Anda bekerja untuk meningkatkan ini.
Career Coach Mashaal Ahmed menyediakan pola jawaban:
"Satu bidang yang harus saya tingkatkan ialah keterampilan saya berbicara di depan umum. Saya sering merasa gugup berbicara di depan sejumlah besar orang. Saya bergabung dengan chapter Toastmasters untuk menjadi lebih baik dalam berfokus pada pesan yang saya sampaikan dibandingkan pada kegugupan saya. Sampai ketika ini, saya berhasil memberikan lima pidato dan bahkan saya menargetkan untuk mengikuti suatu kompetisi di final tahun."
4. Apa yang Anda Lakukan untuk Bersenang-Senang di Luar Kerja?
Tidak ada tanggapan benar atau salah di sini. "Para manajer rekrutmen di banyak perusahaan percaya bahwa kandidat yang bisa untuk bersenang-senang di luar pekerjaan ialah indikator yang cantik akan antusiasme dan kepuasan," ujar Sam McIntire, Pendiri Deskbright.
Singkat cerita, inilah cara yang cantik untuk memberikan bahwa kandidat mempunyai cara untuk berurusan dengan hal-hal yang menjadikan tertekan dalam pekerjaan.
5. Mengapa Anda Ingin Bekerja untuk Kami?
Jawaban Anda mengungkapkan tiga hal, berdasarkan Weiting Liu, Pendiri dan CEO Codementor:
- Apa yang diketahui kandidat wacana perusahaan Anda.
- Sebaik apa kandidat melaksanakan riset wacana perusahaan dan industri Anda.
- Kerajinan dan etos kerja kandidat. Kandidat yang rajin dan proaktif meriset perusahaan sasaran mereka alasannya ialah tahu bahwa informasi yang didapatkan akan membantu lamarannya.
4 Pertanyaan Perilaku Dalam Wawancara
Pertanyaan sikap menyingkap bagaimana Anda berempati dan terhubung dengan orang-orang di sekitar Anda.
"Tujuan perekrut ialah mengevaluasi kekuatan dan kecerdasan emosional Anda sebagai kandidat—sudahkah Anda mengelaborasi kebijaksanaan tersebut. Artinya, banyak yang bisa disimpulkan ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut," ujar pengacara James Goodnow di Fennemore Craig Law Firm.
Berikut ialah beberapa pertanyaan sikap dalam wawancara.
1. Jika Anda Bisa Mengatakan Apa Saja Pada Supervisor Terakhir Anda Sekarang Tanpa Konsekuensi, Apa Yang Akan Anda Katakan?
Pertanyaan ini mengungkapkan kecerdasan emosional kandidat dalam dua hal, Goodnow menjelaskan:
- Kemampuan Anda menciptakan ikatan yang berpengaruh dengan rekan kerja dan atasan. Pertanyaan itu juga memperlihatkan jikalau Anda tidak menyukai kekerabatan di masa lampau, atau berterimakasih atas bimbingan yang telah diterima.
- Sebaik apa Anda berkomunikasi dan mengelola emosi Anda. Apakah tanggapan Anda meliputi hal-hal negatif tak terungkapkan wacana keputusan atasan sebelumnya? Hal itu memperlihatkan adanya ketakutan dalam mengekspresikan pendapat yang berbeda, atau ketakutan mengacaukan status quo, yang bisa membawa lebih banyak problem di kemudian hari.
Menunjukkan pada perekrut bahwa Anda mempunyai kekerabatan yang baik dengan atasan Anda sebelumnya. Hubungan yang tidak dikotori dengan ketakutan, pembangkangan langsung, atau sakit hati.
2. Pada Skala 1 Sampai 10, Dengan 10 Sebagai yang Tertinggi, Seberapa Kompetitif Anda?
Perhatikan bahwa pertanyaan ini tidak meminta Anda bercerita secara langsung. Itu sebagai pemikatnya saja.
"Perekrut mengizinkan Anda menjawab, kemudian meminta Anda untuk membagikan satu atau dua dongeng yang pertanda sifat kompetitif Anda," Mike Smith menjelaskan, Sales Recruiter dan Pendiri SalesCoaching1.
Ini ialah cara yang hebat untuk menyaring orang yang tidak bisa melaksanakan kata-katanya sendiri.
3. Beritahu Saya Saat Anda Gagal
Kesalahan ialah bab integral karir apa saja dan perekrut sangat mengetahui hal ini. Mereka ingin tahu sebaik apa Anda menangani kesalahan, dan seberapa mungkin Anda lari dan berteriak ketika ada problem muncul.
Jonathan Burston dari Interview Expert Academy menyarankan bahwa tanggapan terbaik terhadap pertanyaan-pertanyaan wawancara semacam ini terdiri dari lima hal:
- Kegagalan: Sebutkan proyek, tugas, atau tujuan yang tidak sesuai rencana.
- Apa yang Terjadi: Pilih satu kegagalan kemudian jelaskan apa yang Anda coba capai serta apa yang selanjutnya terjadi.
- Mengapa: Sebutkan alasan-alasan yang memungkinkan kegagalan Anda.
- Ulasan: Baca alasan-alasan yang Anda sebutkan. Apakah Anda menjelaskan apa yang terjadi dan apakah Anda alhasil menyalahkan orang lain? Jika ada orang lain yang layak dipersalahkan, katakan dengan baik-baik. Sebagai contoh, "Saya bekerja sebagai bab dari suatu tim" lebih baik dibandingkan "Ini kesalahan Bob." Hindari menyalahkan orang sebisa mungkin. Itu akan menjadikan Anda terlihat menyerupai seorang perengek yang mencari alasan untuk segalanya.
- Pelajaran: Jelaskan apa yang Anda pelajari dan apa yang akan Anda lakukan lebih baik di kemudian hari.
Berikut ialah tanggapan yang cantik dari Ahmed:
"Di awal karir saya, secara mendadak saya dipindahkan ke suatu kiprah yang meliputi penulisan kueri SQL alasannya ialah adanya restrukturisasi perusahaan. Tetapi saya belum pernah bekerja dengan SQL semenjak kuliah!
Saya harus menyusun analisis dengan memakai banyak kueri SQL. Saya mencoba untuk mempelajarinya kembali dengan mengunakan Google, tetapi saya bergerak lebih lambat dari ekspektasi. Tetapi saya tidak minta pinjaman tim saya, saya terlalu gugup.
Akhirnya, penyelia saya bertanya apa yang terjadi sehingga saya memberitahukannya banyak sekali kekhawatiran saya. Dia merekomendasikan supaya saya bekerja dengan anggota tim saya, supaya saya bisa mengejar dan berguru dengan cepat pada ketika yang sama. Pada akhirnya, saya berafiliasi dengan tim untuk mengatur ulang kueri-kueri usang dan merampungkan proyeknya dalam beberapa hari saja.
Hal itu mengajarkan saya pentingnya bertanya, dan menciptakan saya sadar bahwa saya tidak bisa melaksanakan segalanya sendiri. Lain kali, saya akan meminta pinjaman sebelum ada proyek yang tertunda."
4. Beritahu Saya Tentang Waktu Ketika Anda Harus Membuat Pilihan Sulit
Perekrut ingin tahu apakah Anda bekerja dengan baik di bawah tekanan. Lagipula itu ialah klaim yang umum di banyak surat lamaran dan resume. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda bisa menciptakan keputusan yang sempurna dengan waktu dan sumberdaya terbatas.
Pilih suatu dongeng dari karir Anda yang mendukung bahwa Anda memang sesuai dengan budaya perusahaan mereka. Tetapi jikalau itu tidak memungkinkan, ambil sesuatu dari kehidupan pribadi Anda—tetapi tidak ada yang terlalu pribadi.
Hindari menggambarkan diri Anda sebagai korban suatu bencana yang hebat. Pertanyaan ini ialah peluang yang cantik untuk memperlihatkan keahlian kepemimpinan Anda, jangan sia-siakan. Ambil dongeng yang memperlihatkan maksud Anda.
Format Jawaban:
- Plot: Apa yang menciptakan keputusannya sulit? Apakah ada pihak-pihak yang berkonflik, prioritas yang berbeda, atau risiko yang tercakup?
- Resolusi: Jelaskan bagaimana Anda mengambil keputusan. Sebutkan faktor-faktor yang Anda pertimbangkan, data yang dikumpulkan, dan siapa atau apa lagi yang terlibat dalam mengambil keputusan itu.
- Akhir: Bagaimana keputusan Anda berjalan. Apa keluarannya untuk Anda dan orang lain yang terlibat? Jangan lupa menampilkan manfaat yang terukur dan bisa dikuantifikasi bagi perusahaan.
6 Pertanyaan Menjebak Dalam Wawancara
"Pertanyaan asing didesain untuk secara artifisial menekan kandidat untuk mengukur reaksi mereka," ujar Dirk Spencer, Penasihat Rekrutmen dan Penulis Resume Psychology. Pertanyaan tersebut menguji kemampuan kecerdikan budi dan komunikasi Anda dalam skenario yang mendadak dan mengejutkan.
Berikut ialah beberapa pertanyaan menjebak atau tidak biasa yang diajukan para perekrut:
1. Ceritakan Pada Saya Tentang Keluarga Anda. Apakah Anda Menyukai Mereka? Apakah Anda Menyukai Mereka?
Seringkali ini ialah pertanyaan terakhir yang kami ejekan dalam wawancara, alasannya ialah ini lebih banyak mengungkapkan abjad kandidat daripada pertanyaan yang lainnya," kata Jean H. Paldan, Managing Director di Rare Form New Media.
"Seseorang mungkin punya keluarga dari neraka, tetapi jikalau ia membicarakan wacana mereka dengan penghormatan dan kebaikan, itu akan memperlihatkan adanya loyalitas. Jika mereka merendahkan keluarga mereka, atau sungguh-sungguh berangasan dalam membicarakannya, itu memperlihatkan bahwa mereka mungkin juga bukan karyawan yang loyal. Dalam rekrutmen, Anda membutuhkan kandidat yang bisa melaksanakan pekerjaannya dengan baik tetapi juga cocok dengan keluarga tim," Paldan melanjutkan.
Hal ini tiba dari pengalaman, alasannya ialah Paldan mencatat bahwa pegawai sebelumnya yang tidak mendapat pertanyaan ini ternyata ialah rekan kerja yang sulit. "Saudaranya tiba berkunjung, dan ia mencaci maki saudaranya itu selama dua jam di kantor," terangnya.
2. Apakah Anda Fans Kobe atau Lebron?
Tori Vaz, Account Executive Recruiter di Betts Recruiting, menyampaikan bahwa suatu perusahaan rintisan bidang teknologi mengajukan pertanyaan itu pada seorang kandidat.
Pilihan Anda mengungkapkan bahwa Anda ialah pemain tim atau berfokus pada diri sendiri, tim satu orang. "Jika kandidat menjawab Kobe, mereka dianggap loyal pada satu perusahaan, orang yang membangun merk diri mereka dalam hubungannya dengan kerja mereka," kata Vaz.
Tetapi jikalau Anda menentukan Lebron, Anda akan dipandang sebagai orang yang selalu mengejar tujuan besar berikutnya, pengambil risiko yang akan bertaruh hanya untuk mendapat skor. Mungkin ini hanya berlaku bagi para fans basket, atau setidaknya mereka yang cukup tahu untuk menawarkan tanggapan yang tepat.
3. Bagaimana Anda Akan Meyakinkan Orang untuk Mencoba Makanan Favorit Anda Jika Mereka Membenci Salah Satu Bahannya?
Pewawancara sedang menguji kemampuan Anda untuk menciptakan argumentasi yang meyakinkan dengan informasi yang ada. Hindari tanggapan yang tidak bermutu dan tidak masuk kecerdikan seperti, "coba saja" atau "apakah kau tidak penasaran?" atau yang lebih buruk, "ayolah, rasanya yummy kok." Itu bukan cara yang cantik untuk memperlihatkan keahlian menjual Anda.
Pertanyaan yang kreatif membutuhkan tanggapan yang kreatif, jadi pikirkan sebelum melanjutkan omongan wacana bagaimana rasanya. Jelaskan teksturnya. Bandingkan dengan kuliner lain yang citarasanya serupa. Kisahkan dongeng wacana bagaimana kuliner itu menjadi favorit Anda.
4. Pada Titik Apa Dalam Kehidupan Anda Tidak Mempertimbangkan Pekerjaan Pencuci Piring
"Kami mengajukan pertanyaan ini untuk melihat apakah Anda seorang penuh ambisi, jikalau Anda pikir Anda terlalu cantik untuk melaksanakan pekerjaan semacam itu", ujar Kristen Zierau, Direktur Esekutif Rekrutmen di Clark Caniff.
Percaya atau tidak, banyak kandidat yang menyampaikan bahwa mereka hanya akan mengambil pekerjaan itu apabila usia mereka 16 atau 17 tahun. Tetapi Zierau mengatakan, "Jawaban yang baik menjelaskan bagaimana Anda bersedia melaksanakan pekerjaan itu di usia remaja, ketika Anda membutuhkan uang ekstra ketika kuliah, atau pada titik ketika dalam hidup Anda menemukan pekerjaan yang bagus."
Ketabahan ialah indikator utama etos kerja yang cantik dan keberhasilan di masa depan, itulah mengapa pemberi kerja mencari kandidat yang tidak problem dengan mengotori tangan mereka.
5. Apa yang Mengesalkan Tentang Hewan Piaraan Anda?
Pertanyaan lain yang menguji kemampuan Anda untuk menangani frustrasi-frustrasi kecil:
"Beberapa kandidat akan mulai menggembar-gemborkan hal-hal yang menjengkelkan mereka, sembari memperlihatkan perubahan bahasa tubuh. Ini juga merupakan indikator yang cantik akan kesesuaian budaya," Amy Medeiros menjelaskan, Analis Digital di Broadband Search.
6. Dalam Skala 1-10, yang Tertinggi Adalah 10, Bagaimana Anda Akan Menilai Saya Sebagai Pewawancara?
Seberapa nyaman Anda memulai pembicaraan profesional dengan atasan? Pertanyaan ini memperlihatkan hal itu, termasuk bagaimana Anda menyediakan umpan balik atau membingkai suatu argumentasi.
Ada beberapa taktik untuk menawarkan umpan balik, tetapi yang paling kondusif untuk dipakai dalam situasi ini ialah pendekatan roti isi. Berikan pujian, jelaskan hal-hal yang harus ditingkatkan, kemudian berikan kebanggaan lagi. Sebagai contoh,
"Saya suka cara Anda menawarkan saya akomodasi sebelum wawancara. Meskipun demikian saya mendapati bahwa dalam beberapa bab wawancara Anda hanya mencatat saja, jadi saya tidak yakin apakah Anda sudah benar-benar mendengar tanggapan saya. Secara keseluruhan, saya senang dengan final wawancara ini, dan saya ingin mendengar tanggapan Anda."
Ingat, Anda ingin pewawancaranya menyukai Anda. Jangan terlalu keras mengritik mereka, bisa jadi mereka akan tersinggung.
Bonus: Pertanyaan-Pertanyaan Set-Up
Pertanyaan set-up disebut demikian alasannya ialah satu atau lebih pertanyaan tindak lanjut akan diajukan, tergantung tanggapan pertama Anda. Pertanyaan ini menguji kreativitas, keahlian kuantitatif, dan ketajaman bisnis dari satu pertanyaan utama.
Apa yang Akan Anda Lakukan Jika Saya Memberi Anda Setengah Juta Dolar Hari Ini?
Jika kandidat menanyakan perincian lebih lanjut, mereka takkan mendapat apapun. Merekan harus menjawab berdasarkan informasi yang diberikan saja.
Kebanyakan kandidat akan meluncurkan dongeng menarik wacana bagaimana mereka ingin memakai uangnya untuk membeli rumah baru, pensiun dini atau jalan-jalan keliling dunia. Anda tidak akan mendapat pekerjaan atau promosi jikalau menjawab menyerupai ini.
"Hal terakhir yang Anda ingin katakan kepada pemberi kerja potensial ialah bahwa Anda ingin keluar dan hidup dengan penuh kemudahan," kata Zierau.
Tidak ada 'jawaban bagus' yang pasti, tetapi pada dasarnya ialah pemberi kerja mencari kandidat yang akan menciptakan keputusan yang cantik yang memperlihatkan perencanaan jangka panjang, ketika dihadapkan dengan durian runtuh tak terduga.
Jawaban seperti, "Saya ingin memulai bisnis saya sendiri" atau "saya akan membayar semua utang dan menginvestasikan sebagiannya" akan membawa ke pertanyaan set-up bab kedua. Jika Anda menyampaikan bahwa Anda akan memulai suatu usaha, pertanyaan berikutnya yang mungkin adalah, "Bisnis apa yang akan Anda mulai dan mengapa?"
Dalam pola ini, pewawancara ingin tahu "Seberapa jauh Anda sudah memikirkan ilham Anda, dan mengapa bisnis tersebut ada dalam pemikiran Anda. Pertanyaan itu juga mengungkapkan keterampilan yang Anda punyai dan pewawancara tidak menyadarinya," kata Zierau.
Satu pertanyaan set-up bisa menghabiskan waktu hingga 10 menit atau lebih, menyingkap lapis demi lapis informasi. Berbagai pertanyaan set-up bisa berbahaya alasannya ialah satu tanggapan bisa membawa pertanyaan lain yang tidak Anda ekspektasikan. Tetapi tidak ada cara untuk mundur dan melangkah ke balakang akan menciptakan Anda terlihat tidak yakin akan tanggapan terakhir Anda.
Jawaban Terbaik Terhadap Pertanyaan-Pertanyaan Wawancara yang Akan Membuat Anda Tampil Beda Secara Bagus
Seperti resume yang bagus, kunci tanggapan yang cantik ialah mengubahsuainya dengan pekerjaan dan perusahaan yang Anda melamarnya. Cobalah untuk tidak terdengar menyerupai drone perusahaan yang menggemuruhkan satu tanggapan yang telah dipersiapkan dengan baik untuk satu waktu. Tertawalah. Jeda. Tarik nafas. Jangan takut memasukkan porsi kepribadian Anda ke dalam tanggapan Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan wawancara kerja.
Jika Anda juga butuh untuk memperbarui resume, telusuri koleksi templat resume di Envato Market. Ada ratusan desain profesional yang bisa dipilih.
Indonesian translation by Kurniawan Sugi Purwanto