Kromosom Y Menghilang Dengan Cepat! Pria Akan Segera Punah?
Kamis, 27 Juni 2019
Edit
Para jago genetika baru-baru ini memperdebatkan fakta mengejutkan bahwa kromosom Y telah menghilang dengan cepat di umat manusia. Akan tetapi, apakah itu berarti pria di muka bumi juga akan segera punah?
Dalam sebuah video yang dipopulerkan oleh halaman Facebook Science Nature Page, diperkirakan kromosom Y masih punya waktu 4,6 juta tahun lagi sebelum lenyap sepenuhnya dari kalangan manusia. Secara teori, waktu yang tersisa itu tidak usang sebab berdasarkan para jago kehidupan sudah ada di muka bumi semenjak 3,5 miliar tahun yang lalu.
Kromosom Y membawa gen "master switch". Kromosom inilah yang memilih apakah embrio akan berubah menjadi pria (XY), atau wanita (XX). Kromosom Y juga mengandung sejumlah sangat kecil gen lain yang hingga ketika ini dianggap tidak terlalu penting bagi kehidupan. Lagipula, wanita akan tetap ada tanpa kromosom Y ini.
Akan tetapi, kisahnya sangat berbeda 166 juta tahun yang lampau. Kromosom proto-Y yang ada waktu itu mempunyai ukuran yang sama dengan kromosom X dan mengandung gen yang sama.
Berbeda dengan semua kromosom yang lain, yang masing-masing mempunyai dua salinan di dalam tiap sel di badan manusia. Kromosom Y hanya ada sebagai salinan tunggal yang diwariskan dari ayah ke anak laki-lakinya.
Gen-gen di dalam kromosom Y tidak dapat mengalami rekombinasi genetik. Yakni kocok ulang gen yang terjadi di tiap generasi, yang membantu untuk mengeliminasi kerusakan mutasi gen. Tanpa proses ini, gen kromosom Y akan mengalami degenerasi dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, kromosom Y akan hilang dari genom.
Kromosom Y telah menyebarkan beberapa prosedur yang meyakinkan untuk mengurangi laju hilangnya gen hingga ke kondisi berhenti, atau tidak berkurang. Sebagai contoh, kromosom ini rentan terhadap penyusunan ulang struktural berskala besar, yang memungkinkan terjadinya "amplifikasi gen", atau akuisisi banyak salinan gen. Hal ini akan mempromosikan fungsi sperma yang sehat dan mengurangi kemungkinan hilangnya gen.
Kromosom Y telah menyebarkan beberapa prosedur yang meyakinkan untuk mengurangi laju hilangnya gen hingga ke kondisi berhenti, atau tidak berkurang. Sebagai contoh, kromosom ini rentan terhadap penyusunan ulang struktural berskala besar, yang memungkinkan terjadinya "amplifikasi gen", atau akuisisi banyak salinan gen. Hal ini akan mempromosikan fungsi sperma yang sehat dan mengurangi kemungkinan hilangnya gen.
Gen yang diamplifikasi juga memainkan peranan penting dalam mengatur rasio jenis kelamin keturunan umat manusia. Amplifikasi gen kromosom Y yakni prinsip umum yang terjadi pada semua spesies makhluk hidup.
Kromosom Y juga telah menyebarkan struktur yang disebut sebagai palindrom. Palindrom yakni urutan DNA yang dibaca ke depan sama dengan ke belakang, sebagaimana AGTGA. Urutan DNA semacam ini melindungi kromosom Y dari degradasi lebih lanjut.
Para ilmuwan terbelah antara yang meyakini apakah kromosom Y akan benar-benar menghilang. Satu kelompok beropini bahwa prosedur pertahanan yang dikembangkan kromosom ini telah menyelamatkan kromosm Y dari kepunahan. Akan tetapi, kelompok lain meyakini bahwa kroosom Y ketika ini telah berada di ujung tanduk, sebelum balasannya benar-benar lenyap dari muka bumi.
Perdebatan itu masih berlanjut hingga kini,