Pusing Mengolah Tumpukan Data Di Microsoft Excel? Ini Yang Anda Butuhkan!
Selasa, 10 September 2019
Edit
Kita semua berurusan dengan berlimpahnya data. Lebih dari sebelum-sebelumnya, diharapkan cara-cara gampang untuk menangani kumpulan data yang besar dan menemukan makna di baliknya. Jika Anda bekerja dengan spreadsheet di Microsoft Excel, PivotTable adalah solusi yang ideal untuk melimpahnya data. Ada beberapa sarana yang juga gampang dipakai dan cantik ibarat PivotTable.
Dengan PivotTable, Anda sanggup mengatakan sekumpulan data pada Excel dan dengan gampang meringkasnya dalam beberapa klik. Anda sanggup dengan cepat melaksanakan segmentasi data, perhitungan, dan pengikhtisaran dengan menyeret dan menjatuhkan (drag and drop) field.
Dalam tutorial ini, akan saya ajarkan pada Anda cara menciptakan PivotTable di Excel sebagai bab dari berguru Excel. Di selesai tutorial ini, Anda akan mempunyai keahlian mengikhtisarkan data di spreadsheet dengan memakai salah satu fitur terhebat Excel.
Apa Itu PivotTable?
PivotTable ialah alat untuk menciptakan data yang sangat besar sanggup dimengerti. Jika Anda punya spreadsheet besar yang barisnya sangat banyak, Anda akan terbantu dengan mengikhtisarkan data di suatu PivotTable Excel.
Berikut ialah suatu referensi sederhana: Anda punya daftar besar berisi klien yang Anda tagih sebagai bab pekerjaan freelance Anda. Tiap baris ialah proyek atau produk yang telah kita tagihkan pada seorang klien. Di selesai tahun, bagaimana saya sanggup meninjau ulang pekerjaan saya dan melihat cara saya memakai waktu?
Dari suatu spreadsheet, memahami data sanggup menciptakan Anda kewalahan. Bagaimana kalau saya ingin tahu jumlah total yang saya tagihkan pada tiap klien? Tentu saja saya sanggup memfilter menurut tiap klien dan menjumlahkannya, tetapi ada cara yang jauh lebih gampang untuk melaksanakan hal itu.
PivotTable membantu kita mengikhtisarkan dan memahami data. Dalam referensi di bawah ini, saya menciptakan suatu PivotTable Excel di luar spreadsheet, dan menjumlahkan tagihan per klien.
PivotTable, ditunjukkan di sebelah kanan, ialah cara yang hebat untuk menciptakan ikhtisar data. Saya mengatakan tiap "Client" sebagai baris tersendiri, dan menjumlahkan "amount billed"-nya.
Perhatikan bahwa di spreadsheet asli, saya telah melaksanakan beberapa gelombang pekerjaan untuk klien yang berjulukan "Schoen-Jacobson". PivotTable menjumlahkan semua tagihan saya padanya di satu baris tunggal, dan ini sangat memudahkan.
Anda sanggup menyeret dan menjatuhkan (drag and drop) field ke belahan data dan menampilkannya dalam bermacam-macam cara. Dalam contoh-contoh di bawah ini, saya telah memakai PivotTable yang sama dengan banyak sekali tipe baris berbeda untuk memahami data saya lebih baik lagi.
Singkat cerita, PivotTable ialah sarana untuk menjinakkan dan memahami data di spreadsheet Anda dengan lebih baik. Belajar cara menciptakan PivotTable di Excel akan membantu Anda memahami data Anda. Mari kita mulai.
Bagaimana Membuat PivotTable Excel (Tonton & Pelajari)
Terkadang, Anda harus melihat sarana ibarat PivotTable beraksi untuk memikirkan cara Anda sanggup menggunakannya. Lihat video di bawah ini untuk berguru cara menciptakan PivotTable di Excel dengan cepat:
Jika Anda menginginkan panduan langkah demi langkah untuk menciptakan PivotTable pertama Anda di Excel, teruslah membaca tutorial untuk menemukan lebih banyak lagi. Saya akan memandu Anda cara menciptakan PivotTable dan memahami data Anda lebih baik.
1. Siapkan PivotTable Excel Anda
Jika Anda ingin sanggup tetap mengikuti jalannya tutorial ini, unduh referensi lembar kerja yang disertakan bersama tutorial ini. Saya telah mengisi sejumlah data di lembar kerja itu supaya Anda sanggup menciptakan PivotTable di Excel dan mengikuti jalannya tutorial ini.
Tidak duduk perkara kalau Anda memakai data Anda sendiri. Sebelum menciptakan suatu PivotTable, kita harus memastikan bahwa data kita akan bekerja dengan baik di suatu PivotTable. Berikut ialah beberapa kunci saya untuk menyiapkan data bagi PivotTable:
- Tiap baris (row) data harus merupakan suatu record tersendiri. Pada dasarnya, Anda sanggup memakai tiap baris untuk data Anda.
- Pastikan bahwa tiap kolom (column) mempunyai kepala teks (header), dan pastikan tidak ada kolom kosong di data Anda.
2. Buat PivotTablenya di Excel
Kita sudah siap untuk menciptakan PivotTable pertama kita. Mulailah dengan menyorot kolom-kolom yang berisi data Anda, kemudian buka tab Insert di ribbon Excel.
Dengan data yang sudah disorot, klik tombol PivotTable di sebelah kiri jauh tab Insert untuk menciptakan PivotTable pertama Anda.
Sekarang, akan muncul jendela pop up untuk menuntaskan pembuatan PivotTable di Excel. Biasanya saya membiarkan pengaturan ke defaultnya, yang akan menciptakan PivotTable di suatu sheet dengan sendirinya. Lanjutkan dan tekan OK, maka Excel akan menciptakan PivotTablenya.
3. Drag and Drop Field Anda
Begitu Anda menciptakan PivotTablenya, Excel akan membawa Anda ke sheet gres untuk membangun PivotTable Anda. Saya menganggap layar ini sebagai suatu pembuat laporan (report builder) drag-and-drop. Berikut ialah cara membaca sajian ini:
Di sisi kanan layar ialah sajian yang berjulukan PivotTable Fields. Anda akan melihat tiap kolom data Anda ada di daftar tersebut, yang di suatu PivotTable disebut field.
Di dasar sajian terdapat empat kotak: Filters, Columns, Rows, dan Values. Anda sanggup menyeret dan menjatuhkan field apa saja ke kotak-kotak mana saja.
Mari mulai dengan menyeret Client ke dalam kotak Rows. Klik dan seret Client dari daftar field, dan seret ke dalam kotak putih di bawah Rows.
Sekarang kita hingga di suatu tempat! Karena kita meletakkan field Clients di dalam kotak Rows, maka PivotTable memasukkan tiap klien ke barisnya masing-masing.
Di sinilah bagaimana PivotTable bekerja: Anda sanggup menyeret dan menjatuhkan banyak sekali field ke dalam kotak-kotaknya, dan PivotTable akan mengatakan field tersebut di kotak yang Anda menyeret ke dalamnya. Anda sanggup mengatakan suatu field sebagai Filter, Row, Column, atau Value.
Berikut referensi cepat lainnya di screenshot di bawah ini. Saya menyeret dan menjatuhkan Project Type ke dalam field Columns. Sekarang, PivotTable Excel kita menampilkan tiap jenis proyek di data orisinil sebagai kolom tersendiri.
Saya akan melanjutkan dan mengembalikan perubahan-perubahannya, dan mengembalikan Client ke kotak Rows.
Bagaimana kalau kita ingin mengetahui berapa banyak tagihan untuk tiap klien? Ingatlah bahwa kita sudah memilikinya di data orisinil kita, di kolom Amount Billed. Kita juga membutuhkan untuk menambahkan jumlahnya ke tabel.
Karena kita ingin melihat jumlah-jumlah tersebut sebagai nilai numerik, seret saja Amount Billed ke dalam kotak Values (pojok kanan bawah).
Sekarang, kita punya daftar berisi berapa kali tiap klien ditagih dalam pekerjaan untuk mereka. Kolom kedua menghitung tiap kali kita bekerja dengan klien dan mengatakan jumlah totalnya.
Meskipun demikian, kita tidak ingin melihat hitungan jumlah proyek yang dilakukan untuk tiap klien. Kita ingin tahu jumlah dolar, atau keseluruhan yang ditagihkan kepada mereka.
Klik kanan pada angka di kolom kedua. Temukan opsi Summarize Values By dan pilih Sum. Anda akan melihat jumlahnya ditotal, dan kita sanggup melihat total dolar untuk tiap klien.
Kita telah menciptakan PivotTable pertama kita yang bermanfaat, menjumlahkan total tagihan-tagihan menurut klien. Sekarang, mari mengisi field kedua untuk melihat yang lebih detail lagi.
Bagaimana kalau kita ingin melaksanakan segmentasi data lebih jauh lagi? Katakan saja kita tidak hanya ingin melihat kliennya, tetapi juga jenis pekerjaan yang dilakukan untuk klien tersebut.
Untuk melakukannya, ambil field Project Type dan seret ke dalam kotak Rows, dan seret ke atas Client.
Sekarang, PivotTable mempunyai dua tingkat perincian: menjumlahkan pekerjaan kita menurut jenis proyek (Akuntasi, Pekerjaan Hukum, Screencast, Pelatihan, dan Tutorial), kemudian mengatakan klien untuk tiap jenis pekerjaan. Kita telah menambahkan dua level detail ke PivotTable Excel sehingga sanggup dilihat klien-klien puncak untuk tiap jenis pekerjaan.
Sampai sekarang, Anda sudah akan mempunyai sejumlah pandangan gres perihal cara memanfaatkan PivotTable untuk membantu pekerjaan freelance atau perjuangan kecil Anda. Jika Anda punya spreadsheet berisi data dan butuh untuk memahaminya, cobalah melemparkannya ke dalam PivotTable dan tata ulang field yang ada untuk lebih memahami datanya.
dilansir dari tutsplus.com/tutorials
diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Kurniawan Sugi Purwanto